Jumat, 18 November 2011

Menjadi apa yang ku mau “It’s Me, Uki!”


           Sebut saja Uki seorang perempuan yang kerap disapa oleh teman-temannya Uki si tomboy. Uki di anggap oleh teman-temannya tomboy karena gaya berpakaiannya, bicara seperti seorang anak laki-laki. Tidak hanya di lingkungan teman-temannya Uki, di keluargapun Uki juga berprilaku tomboy. Meskipun Uki bersikap tomboy tetapi Uki tidak terpengaruh kepada hal-hal yang negatif seperti memakai narkoba, minum ber alkohol.
          Uki berubah menjadi seorang cewek tomboy karena sejak kecil Uki sangat dekat dengan sang Papa. Setiap akhir pekan, Papa Uki selalu mengajak Uki jalan-jalan untuk memancing di sungai, latihan memanah dan kegiatan seperti dilakukan seorang laki-laki. Bahkan terkadang Uki ikut ke tempat Papanya mengajar karate, bahkan setiap kali genting yang bocor Uki tak segan-segan naik dan memperbaikinya. Mungkin karena kedekatan dengan sang Papa maka membuat Uki sulit bersikap lemah lembut seperti layaknya perempuan.
          Uki memiliki keluarga yang lengkap yaitu ayah,mama,kakaknya yang bernama Vika dan yang terakhir Uki. Kak Vika sangat berbeda jauh dengan Uki. Kakaknya adalah seorang perempuan yang feminim dan bekerja sebagai desainer kebaya dan busana yang bercorak b
vhatik. Kak Vika juga sering pergi ke luar negeri untuk belajar desainer seperti Moscow, London,San Francisco, Rio de Jeneiro.
          Dengan masih terasa berat membuka matanya. Uki merenggangkan tangan dan seluruh badannya ditempat tidur. Uki bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi. Setelah berganti pakaian sekolah Uki memasangkan jam tangan ripcult tanpa ia sadari bahwa jam pukul .06.15. Uki berlari ke bawah dan menuju meja makan dan melahap selapis roti slai blueberry.
          ” ma Uki berangkat sekolah dulu ” ucap Uki yang mengunyah makanan di mulutnya
          ” Uki minum dulu susunya ”
          ” gag bisa ma, Uki ke buru-buru. Uki berangkat dulu. Assalamuallaikum !”
          ” wallaikumsalam. Ati-ati nak !” wajah mama yang khawatir dengan Uki
          Uki mencium tangan mamanya dan segera berangkat sekolah. Uki yang gelisah takut telat saat sedang menggendarai sepeda montor tak henti-hentinya Uki melirik jam tangannya.
          ” pak tunggu bentar  ” Uki yang dari jauh melihat gerbang sekolah yang segera tertutup
          ” ayo cepat-cepat. Eh ternyata Uki to, telat lagi ” ucap pak satpam
          ” hehehe makasih ya pak J
          Uki memarkirkan sepeda montornya dan berlari secepatnya menuju kelas. Tidak ada murid di luar kelas kecuali Uki. Hentak kaki Uki memelan ketika bertemu dengan Bu. Ikha. Bu. Ikha adalah guru penggajar metematika dan sebagai walikelas Uki. Wajah Uki yang sangat ketakutan dan akhirnya membranikan diri untuk menyapa Bu. Ikha.
          ” selamat pagi bu ”
          ” pagi Uki, apa kamu telat lagi? ”
          ” gag kok buk saya belum telat buktinya belum berdoa ”
          ” iya memang bel berdoa tetapi bel tanda masuk sudah berbunyi ”
          ” oooo.... saya juga dengar buk, tapi saya pada bel masuk berada di parkiran montor buk karena ...(sambil mencari alasan) kunci saya tertinggal buk J
          Bu. Ikha hanya menatap Uki dengan raut muka yang penuh tanda tanya.
          ” oke, hari ini kamu lolos tapi jangan ulangi lagi perbuatan kamu seperti ini atau saya bisa merubah nilai kamu menjadi C. Yauda sana pergi kekelas. ”
          ” baik bu terima kasih”
          Uki menghela nafas panjang dan berjalan menuju kelas dan beruntungnya guru pengajar dikelas belum datang. Uki melempar tasnya ke bangku dan menduduki kursi.
          ” telat lagi, kenapa loe habis kena guru ?” tanya Tika teman sebangku Uki
          ” iya ne telat melulu loe. Untung aja Bu. Ratih belum dateng!” teman Uki yang satunya Mira
          ” iya ne telat. Kena Bu. Ikha pula apes gua ” ucap Uki yang nafasnya tak karuan
          ” Bu. Ikha kok loe bisa lolos? ” Mira
          ” ketemu Bu Ikha ? jangan bikin gara-gara sama guru itu ki loe lupa Bu.Ikha gag segan-segan kasi nilai C buat loe kalau kelakuan mu kaya gini ” tika yang menjelaskan panjang lebar kepada Uki tapi wajah Uki yang masih bersikap i don’t care
          ” hah kalau lolos dari Bu.Ikha masalah gmpang. Uda gag usa bahas Bu.Ikha males gua, bad mood ”
          ” mangkannya jangan telat UKI ” Tika membesarkan suaranya
          ” udah-udah Bu.Ratih udah dateng tu.” mira
          Pelajaran Sosiologi di mulai di kelas Uki. Uki memiliki 2 teman dekat yaitu Tika dan Mira. Sifat mereka tidak tomboy seperti Uki, mereka sudah menggenal Uki sejak di bangku SMP hingga sekarang mereka dipertemukan kembali.
          Bel pulang sekolah berbunyi 3 kali, dan Uki langsung pulang ke rumah tidak pergi kelain tempat karena kakak Uki yang baru pulang kerumah. Uki di beri kabar ini dari mamanya yang sms ke hape Uki.
          “ Uki pulang ( suara lantang ) ma haus ne tadi panas banget “
          “ ada minum di kulkas, kamu ambil dewe “
          “ ma, mbak Vika mana ?”
          “ ada di kamarmu, lagi bersih-bersih “
          Uki berlari ke atas ke kamarnya dan melihat kakaknya yang sedang menata kamar Uki yang seperti kapal pecah.
          ” mbak Vik ” sebut Uki yang sembari memeluk kakaknya
          ” hih apaaan ne ? kamu kangen ya ? ”
          ” iya kangen banget, ada apa mbak tumben ke rumah ?”
          ” ye, emangnya gag boleh pulang ke rumah ?”
          ” kan biasanya mbak Vika jarang pulang soalnya sok sibuk, hehehehe”
          ”aku ada oleh-oleh tu, di tas di atas kasur ”
          ” apaan ? bagus kah ?
          ” ya moga-moga kamu suka ”
          Uki yang penasaran membuka isi tas oleh-oleh dari mbak Vika. Uki kaget melihatnya. Wajah Uki berubah menjadi shock dan murung . ada sebuah lipgloss berwarna pink lucu dan satu set kosmetik untuk remaja putri dan rok pendek berwarna biru jeans dan satu stel keaya motif renda yang berwarna pastel lembut. Kak Vika tau bahwa Uki akan shock setelah melihat oleh-oleh ini.
          ” kata mama kamu mau ada kegitan sumpah pemuda. Kakak bawain kamu kebaya, bagus kan ?”
          Uki tak berkomentar. Ia hanya merasa geli saat membayangkan kebaya itu dipakinya pada saat perayaan sumpah pemuda. Uki mengambil rok dan melihatnya dengan lekat-lekat.
          ” sekaang ABG cewek gandrung sama rok ini. Rok ini mbak beli di Rio d Jeneiro jadi ini import. Mbak pingin kamu pakai rok ini biar jadi trend-senter”
          Uki tau bahwa mbak Vik pasti membawa oleh-oleh kecantikan dan semacamnya dan ternyata tebakan Uki tak salah. Muka Uki yang semakin menunjukkan wajah yang marah dan tidak suka jika memakai rok atau yang selalu feminim.
          ” kenapa ki wajahmu? Kamu gag suka ya mbak belikan oleh-oleh ini ?”

          Uki tak menjawab pertanyaan dari mbak Vika. Uki masih memasang wajah marah
          ” uki adekku sayang, mbak sama mama pengen sekali. Ayola sekali ini saja kamu nyenengin hatinya mbak Vika sama mama ” pinta mbak Vika yang kehabisan cara membujuk Uki untuk memakai rok dan mencoba merubah penampilannya menjadi feminim.
          Mbak Vika menghempaskan dirinya ke sofa dan meraih remote tv dan menekan tanda power, tak beberapa lama setelah mbak Vika menonton tv Uki luluh. Dan dia duduk di sebelah mbak Vika
          ” mbak kenapa sih cewek harus dandan? Padahal kalau gag dandan yang namanya cewek tu pasti cantik.” Uki melanjutkan pertanyaannnya ke mbak Vika
          ” Uki gag mau dandan kalu ujung-ujungnya untuk menarik perhatian cowok. Selama ini teman-teman Uki yang cewe banyak beli pemutih, pelembab,lipgloss,bedak dll karena mereka pingin cowok gebetan mereka ngelirik mereka. Dan Uki belum pernah liat teman Uki yang mempercantik diri untuk dirinya sendiri. Uki yakin, mbak Vika juga melakukan kaya mereka biar mas Nova gag ninggalin mbak kan ?”
          Mbak Vika yang kaget dengan perkataan Uki teatpi mbak Vika masih belum menjawab pertanyaan yang Uki berikan malah mbak Vika senyum masam.
          ” mbak Uki bukanya phobia sama rok, kosmetik seperti mbak dan mama pikirkan. Jadi mbak sama mama gag usah bawa Uki ke psikiater. Uki gag suka pakek rok itu ribet, gag praktis. Uki gag ngrasa bebas aja kalau pake rok. Dn kalau pakai rok terkesan lemah banget beda kalau pakai celana bisa bebas gerek. Uki juga ngrasa kalau cewe yang pakai rok pendek itu sering di usilin sama cowok dan bisa-bisa timbul pemerkosaan. Uki gag mau di perkosa mbak ”
          ” Uki (sentak mbak Vika ) cowo ngusilin cewe pasti ada alesannya kalau cewe itu kecentilsn, kegenitan pasti mereka nglakukan perbuatan itu”
          ” tapi menurut Uki semua cewe itu kecentilan kalau di pandangin sama cowo pokoknya Uki gag suka jadi sok feminim!” sentak Uki yang marah
          Dengan marah Uki menyuruh kak Vika keluar dari kamarnya. Kak Vika menuruti kata-kata adiknya. Kak Vika menghampiri Mama yang berada di taman belakang rumah.
          ” ma Vika udah susah bilangin adek ”
          ” yang sabar Vika kalau bicara sama adekmu itu, dia memang gag bisa dikerasin jadi kamu ngomongnya yang kalem sama dia ”
          ” udah pelan ma sampai sabar banget. Tapi sampai kapan ma Uki bisa berubah ? ”
          ” sampai dia ngerti kalai perempuan itu harus feminim, bicara lagi lah sama adekmu beri tau yang kalem ya ”
          ” iya ma, aku cobak lagi lebih sabar ”
          Pagi hari sebelum Uki pergi ke sekolah kak Vika membangunkan Uki yang masih tertidur di kamar.
          “ adek, bangun yuk. Udah waktunya sekolah “
          “ hemmm.. iya bentar masih ngantuk. Ayola 5 menit lagi ”
          ” kalau kamu telat kakak gag ikut-ikutan lo ya ”
          Uki teringat kata-kata Bu.Ikha yang menyeramkan, akhirnya Uki menuju kamar mandi.Uki berjalan menuju meja makan dan keluarga lengkap Uki mengumpul dan makan pagi bersama.
          ” Uki berangkat dulu semuanya. Assalamuallaikum ”
          ” wassalamuallaikum ” jawab semuany
          Di sekolah Uki terlihat murung sehingga kedua temannya bingung melihat Uki yang murung. Bel istirahat berbunyi tetapi Uki tak pergi ke kantin ia hanya berdiam diri di kelasnya.
          ” Uki kenapa ? ada masalah apa? ” Tika
          ” gag ad apa-apa kok, hanya lagi galau sama kata-katanya kakakku kemarin ”
          ” emang ada apa  ? cerita dong, mungkin aku sama Tika bisa bantu masalahmu kan kita teman ki ” ucap Mira yang tak tega melihat temannya seperti itu
          Uki bercerita panjang lebar kepada ke-2 temannya tersebut. Mereka memberikan saran yang berbeda-beda. Dan sampai akhirnya Uki menyadari arti saran dari ke-2 temannya.
          Uki tampak lesu setelah pulang sekolah, saat masuk ke dalam rumah mama melihat raut muka Uki.
          ” Uki sayang, ada apa kamu kok murung banget ? cerita dong sama mama ”
          ” hem (senyum pahit) gag apa-apa ma. Uki mau ke kamar dulu ”
          ” Uki kamu gag mau makan siang dulu sayang ? ”
          ” nanti aja ma ”
          Langkah kaki Uki lesu tak bersemangat berjalan ke kamarnya. Uki menutuppintu kamar dengan pelan dan menganti pakaian tanpa apa yang harus dia lakukan Uki merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memandangu langit-langit kamarnya. Uki terus memikirkan tanpa henti, gelisah, bimbang, galau hanya Uki rasakan.
          ” apa yang mesti aku lakukan ? ” geram Uki sendiri di kamar
          ” aku gag pernah galau kaya gini. Yang dibilang sama Mira emang bener sih tapi.. sulit buat aku lakukan. OMG aku mesti gimana ? ”
          ” perubahan itu harus ki kalau kamu bener-bener sayang sama mereka buat deh mereka bangga sama kamu dan tunjukkan kalau kamu itu bisa berubah. Dan aku yakin mereka nyuruh kamu berubah pasti ada alasan yang baik buat kamu. Tapi sekarang hak kamu buat milih ” Uki yang teringat perkataan Mira yang memberikan saran untuknya.
          Perayaan hari sumpah pemuda akan segera dilaksanakan Uki tak terlihat bingung mengenakan busana apa yang di kenakan esok karena ..
          ” mbak besok kan acara sumpah pemuda dan itu acara sekolah dan sekolah gag keberatan kalau murid-muridnya berias diri ”
          ” so, kenapa ki ? ”
          ” aku pingin kakak yang .. ” sambil mengigit bibirnya
          ” apa ? ” kak Vika yang sibuk membaca majalah yang tak terlalu mendengarkan perkataan Uki
          ” hih kakak jangan baca terus, dengerin Uki bentar. Serius ne ! ”
          ” bawel amet. Apaan sih ayo cepet ngomong ”
          ” kak besok pas hari sumpah pemuda Uki mau .. mau pake baju kebaya oleh-oleh kakak yang waktu itu dan satu lagi Uki mau kakak yang dandani Uki tappii jangan norak make up nya. ”
          ” hah beneran dek ? hih makasih banget (memeluk adiknya) oke- oke kakak akana dandani kamu secantik mungkin ”
          ” Uki mau berubah yang kakak dan mama inginkan.tapi Uki gag  mau kaya cewek-cewek yang sok cantik,imut,genit,kecentilan apalah. Pokoknya Uki mau jadi diri sendiri meskipun Uki udah gag tomboy .”
          ” baguslah kalau kamu sadar. Hih mbak seneng banget. ”
          Kak vika memberitahu tentang hal gembira dengan mama, mama yang bangga dengan keputusan Uki.
          Ke esokan harinya pada hari dumpah pemuda kak Vika mendandani Uki dengan gaya seperti anak muda  jaman sekarang dengan make up yang natural dan Uki melihat ke cermin setelah kak Vika merias dirinya. Ia melihat dirinya cantik. Uki di antar oleh kak Vika menuju sekolahnya. Sesampainya teman-teman Uki sangat kaget melihat perubahan itu begitu juga dengan Mira dan Tika.
          Uki menyadari arti saran tersebut dan ia mencoba menjalani dirinya yang feminim selamanya. 

THE END 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my story