Sebut saja Uki seorang perempuan
yang kerap disapa oleh teman-temannya Uki si tomboy. Uki di anggap oleh
teman-temannya tomboy karena gaya berpakaiannya, bicara seperti seorang anak
laki-laki. Tidak hanya di lingkungan teman-temannya Uki, di keluargapun Uki
juga berprilaku tomboy. Meskipun Uki bersikap tomboy tetapi Uki tidak
terpengaruh kepada hal-hal yang negatif seperti memakai narkoba, minum ber
alkohol.
Uki
berubah menjadi seorang cewek tomboy karena sejak kecil Uki sangat dekat dengan
sang Papa. Setiap akhir pekan, Papa Uki selalu mengajak Uki jalan-jalan untuk
memancing di sungai, latihan memanah dan kegiatan seperti dilakukan seorang
laki-laki. Bahkan terkadang Uki ikut ke tempat Papanya mengajar karate, bahkan
setiap kali genting yang bocor Uki tak segan-segan naik dan memperbaikinya.
Mungkin karena kedekatan dengan sang Papa maka membuat Uki sulit bersikap lemah
lembut seperti layaknya perempuan.
Uki
memiliki keluarga yang lengkap yaitu ayah,mama,kakaknya yang bernama Vika dan
yang terakhir Uki. Kak Vika sangat berbeda jauh dengan Uki. Kakaknya adalah
seorang perempuan yang feminim dan bekerja sebagai desainer kebaya dan busana
yang bercorak b
vhatik. Kak Vika juga sering pergi
ke luar negeri untuk belajar desainer seperti Moscow, London,San Francisco, Rio
de Jeneiro.
Dengan
masih terasa berat membuka matanya. Uki merenggangkan tangan dan seluruh
badannya ditempat tidur. Uki bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi.
Setelah berganti pakaian sekolah Uki memasangkan jam tangan ripcult tanpa ia
sadari bahwa jam pukul .06.15. Uki berlari ke bawah dan menuju meja makan dan
melahap selapis roti slai blueberry.
”
ma Uki berangkat sekolah dulu ” ucap Uki yang mengunyah makanan di mulutnya
”
Uki minum dulu susunya ”
”
gag bisa ma, Uki ke buru-buru. Uki berangkat dulu. Assalamuallaikum !”
”
wallaikumsalam. Ati-ati nak !” wajah mama yang khawatir dengan Uki
Uki
mencium tangan mamanya dan segera berangkat sekolah. Uki yang gelisah takut
telat saat sedang menggendarai sepeda montor tak henti-hentinya Uki melirik jam
tangannya.
”
pak tunggu bentar ” Uki yang dari jauh
melihat gerbang sekolah yang segera tertutup
”
ayo cepat-cepat. Eh ternyata Uki to, telat lagi ” ucap pak satpam
”
hehehe makasih ya pak J ”
Uki
memarkirkan sepeda montornya dan berlari secepatnya menuju kelas. Tidak ada
murid di luar kelas kecuali Uki. Hentak kaki Uki memelan ketika bertemu dengan
Bu. Ikha. Bu. Ikha adalah guru penggajar metematika dan sebagai walikelas Uki.
Wajah Uki yang sangat ketakutan dan akhirnya membranikan diri untuk menyapa Bu.
Ikha.
”
selamat pagi bu ”
” pagi
Uki, apa kamu telat lagi? ”
” gag kok
buk saya belum telat buktinya belum berdoa ”
”
iya memang bel berdoa tetapi bel tanda masuk sudah berbunyi ”
”
oooo.... saya juga dengar buk, tapi saya pada bel masuk berada di parkiran
montor buk karena ...(sambil mencari alasan) kunci saya tertinggal buk J ”
Bu.
Ikha hanya menatap Uki dengan raut muka yang penuh tanda tanya.
”
oke, hari ini kamu lolos tapi jangan ulangi lagi perbuatan kamu seperti ini
atau saya bisa merubah nilai kamu menjadi C. Yauda sana pergi kekelas. ”
”
baik bu terima kasih”
Uki
menghela nafas panjang dan berjalan menuju kelas dan beruntungnya guru pengajar
dikelas belum datang. Uki melempar tasnya ke bangku dan menduduki kursi.
”
telat lagi, kenapa loe habis kena guru ?” tanya Tika teman sebangku Uki
” iya ne
telat melulu loe. Untung aja Bu. Ratih belum dateng!” teman Uki yang satunya
Mira
” iya ne
telat. Kena Bu. Ikha pula apes gua ” ucap Uki yang nafasnya tak karuan
”
Bu. Ikha kok loe bisa lolos? ” Mira
”
ketemu Bu Ikha ? jangan bikin gara-gara sama guru itu ki loe lupa Bu.Ikha gag
segan-segan kasi nilai C buat loe kalau kelakuan mu kaya gini ” tika yang
menjelaskan panjang lebar kepada Uki tapi wajah Uki yang masih bersikap i don’t
care
”
hah kalau lolos dari Bu.Ikha masalah gmpang. Uda gag usa bahas
Bu.Ikha males gua, bad mood ”
”
mangkannya jangan telat UKI ” Tika membesarkan suaranya
”
udah-udah Bu.Ratih udah dateng tu.” mira
Pelajaran
Sosiologi di mulai di kelas Uki. Uki memiliki 2 teman dekat yaitu Tika dan
Mira. Sifat mereka tidak tomboy seperti Uki, mereka sudah menggenal Uki sejak
di bangku SMP hingga sekarang mereka dipertemukan kembali.
Bel
pulang sekolah berbunyi 3 kali, dan Uki langsung pulang ke rumah tidak pergi
kelain tempat karena kakak Uki yang baru pulang kerumah. Uki di beri kabar ini
dari mamanya yang sms ke hape Uki.
“
Uki pulang ( suara lantang ) ma haus ne tadi panas banget “
“
ada minum di kulkas, kamu ambil dewe “
“
ma, mbak Vika mana ?”
“
ada di kamarmu, lagi bersih-bersih “
Uki
berlari ke atas ke kamarnya dan melihat kakaknya yang sedang menata kamar Uki
yang seperti kapal pecah.
”
mbak Vik ” sebut Uki yang sembari memeluk kakaknya
” hih
apaaan ne ? kamu kangen ya ? ”
” iya
kangen banget, ada apa mbak tumben ke rumah ?”
”
ye, emangnya gag boleh pulang ke rumah ?”
”
kan biasanya mbak Vika jarang pulang soalnya sok sibuk, hehehehe”
”aku
ada oleh-oleh tu, di tas di atas kasur ”
”
apaan ? bagus kah ?
”
ya moga-moga kamu suka ”
Uki
yang penasaran membuka isi tas oleh-oleh dari mbak Vika. Uki kaget melihatnya.
Wajah Uki berubah menjadi shock dan murung . ada sebuah lipgloss berwarna pink
lucu dan satu set kosmetik untuk remaja putri dan rok pendek berwarna biru
jeans dan satu stel keaya motif renda yang berwarna pastel lembut. Kak Vika tau
bahwa Uki akan shock setelah melihat oleh-oleh ini.
” kata
mama kamu mau ada kegitan sumpah pemuda. Kakak bawain kamu kebaya, bagus kan
?”
Uki
tak berkomentar. Ia hanya merasa geli saat membayangkan kebaya itu dipakinya
pada saat perayaan sumpah pemuda. Uki mengambil rok dan melihatnya dengan
lekat-lekat.
”
sekaang ABG cewek gandrung sama rok ini. Rok ini mbak beli di Rio d Jeneiro
jadi ini import. Mbak pingin kamu pakai rok ini biar jadi trend-senter”
Uki
tau bahwa mbak Vik pasti membawa oleh-oleh kecantikan dan semacamnya dan
ternyata tebakan Uki tak salah. Muka Uki yang semakin menunjukkan wajah yang
marah dan tidak suka jika memakai rok atau yang selalu feminim.
”
kenapa ki wajahmu? Kamu gag suka ya mbak belikan oleh-oleh ini ?”
Uki
tak menjawab pertanyaan dari mbak Vika. Uki masih memasang wajah marah
” uki
adekku sayang, mbak sama mama pengen sekali. Ayola sekali ini saja kamu
nyenengin hatinya mbak Vika sama mama ” pinta mbak Vika yang kehabisan cara
membujuk Uki untuk memakai rok dan mencoba merubah penampilannya menjadi
feminim.
Mbak
Vika menghempaskan dirinya ke sofa dan meraih remote tv dan menekan tanda
power, tak beberapa lama setelah mbak Vika menonton tv Uki luluh. Dan dia duduk
di sebelah mbak Vika
” mbak
kenapa sih cewek harus dandan? Padahal kalau gag dandan yang namanya cewek tu
pasti cantik.” Uki melanjutkan pertanyaannnya ke mbak Vika
”
Uki gag mau dandan kalu ujung-ujungnya untuk menarik perhatian cowok. Selama
ini teman-teman Uki yang cewe banyak beli pemutih, pelembab,lipgloss,bedak dll
karena mereka pingin cowok gebetan mereka ngelirik mereka. Dan Uki belum pernah
liat teman Uki yang mempercantik diri untuk dirinya sendiri. Uki yakin, mbak
Vika juga melakukan kaya mereka biar mas Nova gag ninggalin mbak kan ?”
Mbak
Vika yang kaget dengan perkataan Uki teatpi mbak Vika masih belum menjawab
pertanyaan yang Uki berikan malah mbak Vika senyum masam.
”
mbak Uki bukanya phobia sama rok, kosmetik seperti mbak dan mama pikirkan. Jadi
mbak sama mama gag usah bawa Uki ke psikiater. Uki gag suka pakek rok itu
ribet, gag praktis. Uki gag ngrasa bebas aja kalau pake rok. Dn kalau pakai
rok terkesan lemah banget beda kalau pakai celana bisa bebas gerek. Uki juga
ngrasa kalau cewe yang pakai rok pendek itu sering di usilin sama cowok dan
bisa-bisa timbul pemerkosaan. Uki gag mau di perkosa mbak ”
”
Uki (sentak mbak Vika ) cowo ngusilin cewe pasti ada alesannya kalau cewe itu
kecentilsn, kegenitan pasti mereka nglakukan perbuatan itu”
”
tapi menurut Uki semua cewe itu kecentilan kalau di pandangin sama cowo
pokoknya Uki gag suka jadi sok feminim!” sentak Uki yang marah
Dengan
marah Uki menyuruh kak Vika keluar dari kamarnya. Kak Vika menuruti kata-kata
adiknya. Kak Vika menghampiri Mama yang berada di taman belakang rumah.
”
ma Vika udah susah bilangin adek ”
”
yang sabar Vika kalau bicara sama adekmu itu, dia memang gag bisa dikerasin
jadi kamu ngomongnya yang kalem sama dia ”
” udah
pelan ma sampai sabar banget. Tapi sampai kapan ma Uki bisa berubah ? ”
”
sampai dia ngerti kalai perempuan itu harus feminim, bicara lagi lah sama
adekmu beri tau yang kalem ya ”
” iya ma,
aku cobak lagi lebih sabar ”
Pagi
hari sebelum Uki pergi ke sekolah kak Vika membangunkan Uki yang masih tertidur
di kamar.
“
adek, bangun yuk. Udah waktunya sekolah “
“ hemmm..
iya bentar masih ngantuk. Ayola 5 menit lagi ”
” kalau
kamu telat kakak gag ikut-ikutan lo ya ”
Uki
teringat kata-kata Bu.Ikha yang menyeramkan, akhirnya Uki menuju kamar mandi.Uki
berjalan menuju meja makan dan keluarga lengkap Uki mengumpul dan makan pagi
bersama.
”
Uki berangkat dulu semuanya. Assalamuallaikum ”
”
wassalamuallaikum ” jawab semuany
Di
sekolah Uki terlihat murung sehingga kedua temannya bingung melihat Uki yang
murung. Bel istirahat berbunyi tetapi Uki tak pergi ke kantin ia hanya berdiam
diri di kelasnya.
”
Uki kenapa ? ada masalah apa? ” Tika
”
gag ad apa-apa kok, hanya lagi galau sama kata-katanya kakakku kemarin ”
”
emang ada apa ? cerita dong, mungkin aku
sama Tika bisa bantu masalahmu kan kita teman ki ” ucap Mira yang tak tega
melihat temannya seperti itu
Uki
bercerita panjang lebar kepada ke-2 temannya tersebut. Mereka memberikan saran
yang berbeda-beda. Dan sampai akhirnya Uki menyadari arti saran dari ke-2
temannya.
Uki
tampak lesu setelah pulang sekolah, saat masuk ke dalam rumah mama melihat raut
muka Uki.
” Uki
sayang, ada apa kamu kok murung banget ? cerita dong sama mama ”
”
hem (senyum pahit) gag apa-apa ma. Uki mau ke kamar dulu ”
”
Uki kamu gag mau makan siang dulu sayang ? ”
”
nanti aja ma ”
Langkah
kaki Uki lesu tak bersemangat berjalan ke kamarnya. Uki menutuppintu kamar dengan
pelan dan menganti pakaian tanpa apa yang harus dia lakukan Uki merebahkan
tubuhnya ke kasur sambil memandangu langit-langit kamarnya. Uki terus
memikirkan tanpa henti, gelisah, bimbang, galau hanya Uki rasakan.
”
apa yang mesti aku lakukan ? ” geram Uki sendiri di kamar
”
aku gag pernah galau kaya gini. Yang dibilang sama Mira emang bener sih tapi.. sulit buat
aku lakukan. OMG aku mesti gimana ? ”
”
perubahan itu harus ki kalau kamu bener-bener sayang sama mereka buat deh
mereka bangga sama kamu dan tunjukkan kalau kamu itu bisa berubah. Dan aku
yakin mereka nyuruh kamu berubah pasti ada alasan yang baik buat kamu. Tapi
sekarang hak kamu buat milih ” Uki yang teringat perkataan Mira yang memberikan
saran untuknya.
Perayaan
hari sumpah pemuda akan segera dilaksanakan Uki tak terlihat bingung mengenakan
busana apa yang di kenakan esok karena ..
”
mbak besok kan acara sumpah pemuda dan itu acara sekolah dan sekolah gag
keberatan kalau murid-muridnya berias diri ”
”
so, kenapa ki ? ”
”
aku pingin kakak yang .. ” sambil mengigit bibirnya
”
apa ? ” kak Vika yang sibuk membaca majalah yang tak terlalu mendengarkan
perkataan Uki
”
hih kakak jangan baca terus, dengerin Uki bentar. Serius ne ! ”
” bawel amet. Apaan sih
ayo cepet ngomong ”
”
kak besok pas hari sumpah pemuda Uki mau .. mau pake baju kebaya oleh-oleh
kakak yang waktu itu dan satu lagi Uki mau kakak yang dandani Uki tappii jangan
norak make up nya. ”
”
hah beneran dek ? hih makasih banget (memeluk adiknya) oke- oke kakak akana
dandani kamu secantik mungkin ”
”
Uki mau berubah yang kakak dan mama inginkan.tapi Uki gag mau kaya cewek-cewek yang sok
cantik,imut,genit,kecentilan apalah. Pokoknya Uki mau jadi diri sendiri
meskipun Uki udah gag tomboy .”
”
baguslah kalau kamu sadar. Hih mbak seneng banget. ”
Kak
vika memberitahu tentang hal gembira dengan mama, mama yang bangga dengan
keputusan Uki.
Ke
esokan harinya pada hari dumpah pemuda kak Vika mendandani Uki dengan gaya
seperti anak muda jaman sekarang dengan
make up yang natural dan Uki melihat ke cermin setelah kak Vika merias dirinya.
Ia melihat dirinya cantik. Uki di antar oleh kak Vika menuju sekolahnya.
Sesampainya teman-teman Uki sangat kaget melihat perubahan itu begitu juga
dengan Mira dan Tika.
Uki
menyadari arti saran tersebut dan ia mencoba menjalani dirinya yang feminim
selamanya.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar