Tanganku
sedang mengerjakan soal-soal geografi mungkin karena aku sedikit malas untuk
mengerjakan soal-soal itu lalu aku tutup buku geografi mumpung guru lagi tidak ada di kelas dan mulai bercerita dengan teman se-bangku.
“adu
sekarang gerah banget ya?” ucap Yesy
“panas
darimana non, kita di kelas menggunakan AC bilang panas” ucap ku ketus
“iya se panas, tapi liat diluar panas banget” Yesy
“panasnya
kan nanti jika kita sudah keluar kelas” goda ku lagi
Ternyata
pembicaraan ku dengan Yesy terdengar juga dengan teman belakangku lalu dia ikut
gabung ke pembicaraan kita.
“iya
emang benar banget Surabaya akhir-akhir ini panas banget. Kemarin waktu malam aja aku susah banget buat tidur, terus aku liat di twitter nya @infosurabaya
ternyata suhu rata-rata 33-35° C” sambung Nesay
“gila
panas banget sampai begitu, emang gerah sekali kota kita” Yesy
“Surabaya
33-35°C panas banget, padahal di Surabaya sendiri ada banyak pohon-pohon
tumbuh di sepanjang jalan A.Yani lagi pula pohon-pohon gede-gede tapi
tetap aja tidak ada efeknya ” ucap ku
Obrolan
kita berlangsung lama, sampai kita membahas masalah pemanasan global mengapa
bumi sekarang panas banget, tidak lama kemudian saat kita enak bercerita terdengar
dari sound kelas ku ada panggilan ketua kelas atau yang mewakili untuk segera ke
depan ruang guru. Dan obrolan kita berhenti karena guru ku sudah kembali lagi
dan tujuanku sekarang bukan lagi bercerita tapi fokus mengerjakan soal-soal yang
sudah ku tinggal tadi.
Sekitar
10 menit bel berakhirnya pelajaran geografi berbunyi. Dan untungnya soal-soal
tadi di kerjakan di rumah jika dikumpulkan mungkin jurus menyontek teman-teman
sudah ku-mulai Pelajaran selanjutnya Bahasa Indonesia, pelajaran ini yang di tunggu-tunggu oleh teman-temanku di kelas terutama teman-temanku yang
perempuan.
Mereka
selalu histeris saat guru ini hadir di kelas, dan menurut hasil yang telah aku
telusuri kira-kira 13 dari 25 perempuan yang ada di kelas ku. Aku bukan termasuk
di dalamnya. Guru Bahasa Indonesia-ku bernama Yoze dengan wajah sedikit bule
dengan perawakan tubuh yang tinggi itu sudah banyak memikat teman-teman
perempuan di kelas ku. Dia juga guru baru di sekolahku, saat aku beru masuk SMA
ADS, Pak Yoze juga baru mengajar di SMA ADS.
Pak
Yoze membuka pintu kelas ku dan mengucap “Assalamuallaikum”
“waallaikumsalam
warahmatullah hiwa barokatu” ucap serentak teman-teman kelasku yang semuanya
beragama islam
Aku
melihat tingkah laku teman-teman perempuanku mulai merapikan rambutnya, duduk
tenang dan terpaku melihat depan atau lebih tepatnya pada Pak Yoze. Aku terkadang
ingin tertawa di kelas pada saat-saat seperti ini, tapi sayangnya aku hanya
bisa tersenyum sendiri. Pelajaran dimulai Pak Yoze menerangkan tentang paragraf
induktif dan deduktif dan setelah itu anak-anak di beri tugas untuk membuat
paragraf induktif atau deduktif dan 5 anak yang berani untuk maju kedepan.
Di
sela-sela aku dengan teman sekelas ku mengerjakan tugas itu, ketua kelas ku Heqy
menyampaikan pengumuman.
“dalam
rangka Go Green My School, maka besok kamis tanggal 16 September 2011 SMA ADS
mengadakan penghijauan di sekolah masing-masing. Dan setiap kelas ikut
berpartisipasi dalam acara tersebut dan setiap kelas membawa bibit bunga apa
saja kurang lebih 2. Ada yang ditanyakan?” papar Heqy
“yang
bawa bibit bunganya itu siapa?” tanyaku
“disini
saya tanyakan ada yang mau membawa bibit bunganya?” Heqy
“Zikke
saja kurang satu apa ada lagi?”
“aku
aja” aku menawarkan diri karena aku ingin menanam bunga di sekolah tercinta ku ini.
“besok
kamis ada pelajaran tidak?” tanya Zikke
“untuk
besok (diam sebentar). Tidak ada kegiatan belajar mengajar” ucap Heqy
Sontak
membuat ramai kelas ku, kami semua bilang “horay” liburan memang sangat di
inginkan oleh anak sekolah.
“sudah
sudah kalian itu kaya gag tau liburan aja” ucap Pak Yoze
Sikap
Pak Yoze tidak seperti guru, maksudku Pak Yoze itu berjiwa muda banget mungkin
karena memang umurnya masih muda sekitar di bawah 30 dan belum menikah. Itu
salah satu daya pikat nya Sebenarnya Pak Yoze merasakan jika dirinya banyak di
sukai oleh anak-anak didik nya di SMA ADS ini, dan itu membuatnya semakin
sombong dan sok cool sekali di sekolahku. Itulah mengapa aku tidak seberapa
suka kepadanya, justru aku sering cuek saat pelajarannya. Pernah saat itu, aku
mencoba melihat wajah Pak Yoze lalu Pak Yoze membuang muka dan kedua bola
matanya mengarah ke lain tempat. Apa Pak Yoze sedang melihat ku,dan saat aku
melihatnya balik tapi Pak Yoze malah memutar bola matanya.
“aku tersenyum maklum Pak kami ini murid-murid yang selalu ingin liburan terus” ucap salah
satu teman kelas ku, namanya Rixo. Dia adalah salah satu teman kelasku yang lucu
sekali.
“ya
sudah jika begitu kalian lanjutkan membuat paragraf deduktif atau induktif 15
menit lagi maju” ucap Pak Yoze
Untuk
kali ini ada 2 orang yang di pilih oleh Pak Yoze maju dan membacakan paragraf
yang telah dibuatnya. Pak Yoze memilih Gewa dan Rixo, untuk 3 anak lainnya
Eity, Loni, dan Cifania. Tiga teman perempuanku itu yang selalu mencari
perhatian kepada Pak Yoze jadi tak heran jika mereka sering tampil.
Setelah
pelajaran Pak Yoze berakhir, berganti dengan pelajaran terakhir yaitu PKN tapi
setelah 10 menit menunggu ternyata gurunya tidak bisa mengajar dan pelajaran
terakhir kita bebas. Aku dengan teman-teman sekelas ku membuat lucu-lucu,
ketua kelas ku Haqy dia jagonya membuat teman-teman sekelas tertawa tanpa henti,
tak lupa adaa juga temanku Rixo yang selalu kompak membuat berbagai canda tawa di kelas ku menambah semakin lucu. Kelas ku ini kompak sekali, apalagi saat bercanda dan banyak banget
dah yang jago bikin seisi kelas ketawa sampai hilang semua pikiran suntuk.
Justru pada pelajaran Ekonomi itu, satu jam pelajaran hampir untuk bercanda
tetapi hanya sedikit untuk belajarnya.
“rek(teman-teman) besok pakai baju OR ya dan tidak perlu bawa pelajaran, oke” Haqi berbicara di depan
kelas sebelum pulang sekolah
“oke
beres” teman-teman kelas respon .
Keesokan harinya di sekolah, SMA ADS berbaju OR. Hari ini lebih ke acara
bersih-bersih sekolah. Tetapi ada juga yang malas melakukan kegiatan seperti
ini tapi aku dan teman-teman dekatku sangat bersemangat sekali untuk
membersihkan sekolahku karena aku rasa jika sekolah kita bersih kan enak untuk
di pandang, lingkungan juga asri pokoknya aku suka lah jika semua bersih. Sudah tidak ada perasaan jijik saat membersihkan ini semua. Kegiatan ini juga di ikuti
oleh guru-guru SMA ADS. Jadi semua yang berada di kawasan SMA ADS berperan ikut
serta. Tak lupa sekolah mendokumentasikan kegiatan seperti ini, Pak Alex yang
sering menjadi tukang foto untuk acara sekolah tak kecuali acara “Go Green My
School”.
Kebersamaan
gotong-royong terlihat jelas saat acara “Go Green My School” kita bersama-sama
menjaga bumi dengan melakukan hal sekecil apapun ya contohnya seperti ini gotong-royong membersihkan sekolah. Acara intinya yaitu menanam tanaman,
sekolah sudah menyiapkan lahan khusus untuk murid-murid SMA ADS menanam tanaman
bunga yaitu di halaman tengah sekolah yang sudah banyak pot-pot bunga. Ada aku,
Yesy, Nesay dan Zikke segara menanam bibit yang ku bawa dengan Zikke. Pada saat
aku menanamnya aku berkata “semoga dapat bermanfaat buat sekolahku dan semoga
tumbuh subur” dan di balas kompak dengan Yesy dan Nesay “Amin” dan kami
semua tertawa bahagia.
Setelah
lelah gotong-royong, tepatnya pukul 10.00 kami semua dipulangkan oleh sekolah.
Kegiatan seperti ini seharusnya menjadi agenda rutin sekolahku agar menjaga
lingkungan bersih, indah, dan membuat bumi kita tetap terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar