Jumat, 27 September 2013

Nyadranan


           Tradisi ini mungkin tak jauh beda namanya dengan tradisi sedekah bumi. Di sini di dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk kami menyebut tradisi ini dengan sebutan “nyadranan”. Kegiatan ini sudah turun-temurun terus dijalankan, setiap tahun setelah hasil panen cukup melimpah acara ini akan selalu di adakan kira-kira pada bulan Mei.
            Kegiatan “nyadranan” yaitu kegiatan yang cukup sakral di dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk. Mungkin tidak hanya sakral untuk dusun Mlaten tetapi desa-desa lain yang masih memiliki tradisi serupa juga menyebut kegiatan ini sakral. Penentuan tanggal di bulan Mei untuk acara “nyadranan” juga di tentukan oleh para sesepuh dusun Mlaten,Blitaran, mereka masih mempercayai hari-hari baik dalam tanggalan jawa untuk kegiatan sakral tersebut. Setelah tanggal sudah ditentukan, setiap warga di dusun Mlaten,Blitaran wajib membawa makanan atau tumpeng saat acara “nyadranan”. Adapun syarat untuk nasi tumpeng yang dibawa yaitu setiap nasi tumpeng dengan tambahan lauk ayam bakar.
               Pagi hari saat acara “nyadranan” dimulai setiap kepala keluarga atau bapak-bapak membawa nasi tumpeng yang sudah menjadi syarat lalu mereka berkumpul di suatu tempat yang bernama punden. Dan untuk sesepuh desa pada saat acara di punden mereka di wajibkan membawa beberapa wayang, seperti wayang Pandawa lima. Membawa wayang ini wajib dilakukan jika tidak dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk akan mengalami sesuatu musibah jika melangar aturan yang sudah turun-temurun dilakukan. Jika semua kepala keluarga di dusun Mlaten,Blitaran sudah berkumpul acara “nyadranan” bisa mulai dilakukan. Pertama-tama para sesepuh desa dengan seorang kyai mulai berdoa, dan mengucap puji syukur kepada Tuhan karena panen tahun ini cukup melimpah. Acara sakral ini berlangsung sekitar satu jam. Setelah acara berdoa selesai bapak-bapak melanjutkan acaranya yaitu memakan tumpeng bersama-sama di dalam punden. Mereka memakan tumpeng tersebut hanya sebagai syarat jika tidak habis mereka bisa membawanya pulang untuk keluarga di rumah. Dan akhir acara untuk pagi haridi tutup dengan bersalam-salaman dengan semua orang yang berada di punden.
            Acara “nyadranan” di dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk belum berakhir sampai disini. Setelah pagi hari di isi dengan acara sakral pada sore hari hingga dini hari acara “nyadranan” akan di isi dengan pertunjukan wayang kulit. Sore hari sebelum acara puncak dari “nyadranan” yaitu wayang kulit, warga dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk di isi dengan acara menyanyi campursari. Warga dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk begitu menikmati acara pada sore hari ini. Semua warga mulai dari bapak.ibu, anak-anak maupun orang tua yang ingin merasakan kemeriahan acara “nyadranan” begitu tumpah ruah.
            Semakin malam acara “nyadranan” semakin ramai. Anak-anak kecil juga seperti tak ingin bergegas untuk pulang, mereka sangat terhibur dengan acara ini. Sekitar pukul sembilan malam acara inti yaitu pertunjukan wayang kulit di mulai. Para sinden mulai menyanyikan lagu dengan alunan musik yang di iringi dengan tabuhan gamelan. Perpaduan antara suara indah sinden dengan alunan gamelan membuat semua warga dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk terhibur. Tidak hanya warga dusun Mlaten,Blitaran ada juga dari dusun lain yang masih tetangga dengan dusun Mlaten,Blitaran mereka datang antusias untukmelihat pertunjukan wayang kulit yang hanya di adakan saat perayaan “nyadranan” yang hanya satu tahun sekali.
            Pak dalang telah duduk di tempatnya, dan acara wayang dimulai. Jejeran yaitu pengenalan cerita wayang yang akan di bawakan, setelah sedikit pengenalan cerita  dilanjutkan nyanyian lagi oleh para sinden yang lagunya di minta oleh. Semakin malam hari sekitar pukul sepuluh baik anak kecil hingga orang tua masih betah untuk menikmati pertunjukan  wayang kulit.
            Setelah acara nyanyian dari sinden-sinden, acara wayang kulit dilanjutkan oleh dalang. Goro-goro atau permasalah muncul dalam cerita wayang kulit yang dibawakan, acara ini terus berlanjut hingga usai atau hingga dini hari akan berakhir. Semakin malam udara di dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk yang semakin dingin tak menyurutkan antusias mereka untuk melihat pertunjukan wayang kulit hingga berakhir.    
              Acara “nyadranan” ini akan selalu di lestarikan oleh warga dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk. Sebuah kewajiban bagi mereka untuk melakukan acara “nyadranan” ini, meskipun warga dusun Mlaten,Blitaran kabupaten Nganjuk sudah modern tetapi adat istiadat ini akan selalu mereka lestarikan.

 

Sabtu, 02 Februari 2013

masa SMA

Kevyn,Mesha,ADJ,Habibah,Boriel,Galuh,Norma,Cherry 
photo @XI IPS 3 kelas atas pojok in SMABHAONE,Sby

 Habibah,Irkhas n Desy foto saat di museum MPU Tantular,SDA.
Edit photo by Irkhas 

ADJ,nissya (gadis Jawa) desy (gadis Bali) foto acara 28 october 2012 tepatnya di aula SMABHAONE,SBY

Rizky Putri,Waedani,ADJ,Desy with Habibah 
OR di lapangan depan SMABHAONE,Sby

 Dilla,ADJ,Dita jepret @kelas XII IPS 3 
SMABHAONE,SBY

Edit photoshop by ADJ. 
'sebenarnya untuk tugas sekolah'

Nissya,ADJ,Widya,Habibah setelah gowes acara 10 November 2012 @SMABHAONE, SBY.
Edit photo by ADJ

berenang bersama nissya,desy,irkhas,wardani,habibah in ciputra,SBY.
Edit photo by ADJ

Vita,Sari,ADJ,rika kelas X-3 joglo depan 
SMABHAONE,SBY

wibi,anugerah,abitha,boriel,baskoro,ADJ kalah main kartu 'coret'
villa di Pacet, Malang acara susmenad Paskibra

Andhika,ADJ,Nissya,Fandy,Desy kelas XII IPS 3 
at SMABHAONE,SBY

Agestasya,ADJ,Dita,Ola,Cherry,Boriel,Galuh,Mesya,Apeng,Debby,Desy
acara 28 october 2011 kelas XI ips 3 at lapangan basket SMABHAONE,SBY

ADJ,desy onix photobox 
Royal plaza,SBY


Irkhas,Desy,Wardani,Adj onix photobox
Royal plaza, SBY
Adj n Desy last memories photo with she 
at joglo depan Smabhaone



Kamis, 31 Januari 2013

Go Green My School


Tanganku sedang mengerjakan soal-soal geografi mungkin karena aku sedikit malas untuk mengerjakan soal-soal itu lalu aku tutup buku geografi mumpung guru lagi tidak ada di kelas dan mulai bercerita dengan teman se-bangku.
“adu sekarang gerah banget ya?” ucap Yesy
“panas darimana non, kita di kelas menggunakan AC  bilang panas” ucap ku ketus
“iya se panas, tapi liat  diluar panas banget” Yesy
“panasnya kan nanti jika kita sudah keluar kelas” goda ku lagi
Ternyata pembicaraan ku dengan Yesy terdengar juga dengan teman belakangku lalu dia ikut gabung ke pembicaraan kita.
“iya emang benar banget Surabaya akhir-akhir ini panas banget. Kemarin waktu malam aja aku susah banget buat tidur, terus aku liat di twitter nya @infosurabaya ternyata suhu rata-rata 33-35° C” sambung Nesay
“gila panas banget sampai begitu, emang gerah sekali kota kita” Yesy
“Surabaya 33-35°C panas banget, padahal di Surabaya sendiri ada banyak pohon-pohon tumbuh di sepanjang jalan A.Yani lagi pula pohon-pohon gede-gede tapi tetap aja  tidak ada efeknya ” ucap ku
Obrolan kita berlangsung lama, sampai kita membahas masalah pemanasan global mengapa bumi sekarang panas banget, tidak lama kemudian saat kita enak bercerita terdengar dari sound kelas ku ada panggilan ketua kelas atau yang mewakili untuk segera ke depan ruang guru. Dan obrolan kita berhenti karena guru ku sudah kembali lagi dan tujuanku sekarang bukan lagi bercerita tapi fokus mengerjakan soal-soal yang sudah ku tinggal tadi.
Sekitar 10 menit bel berakhirnya pelajaran geografi berbunyi. Dan untungnya soal-soal tadi di kerjakan di rumah jika dikumpulkan mungkin jurus menyontek teman-teman sudah ku-mulai  Pelajaran selanjutnya Bahasa Indonesia, pelajaran ini yang di tunggu-tunggu oleh teman-temanku di kelas terutama teman-temanku yang perempuan.
Mereka selalu histeris saat guru ini hadir di kelas, dan menurut hasil yang telah aku telusuri kira-kira 13 dari 25 perempuan yang ada di kelas ku. Aku bukan termasuk di dalamnya. Guru Bahasa Indonesia-ku bernama Yoze dengan wajah sedikit bule dengan perawakan tubuh yang tinggi itu sudah banyak memikat teman-teman perempuan di kelas ku. Dia juga guru baru di sekolahku, saat aku beru masuk SMA ADS, Pak Yoze juga baru mengajar di SMA ADS.
Pak Yoze membuka pintu kelas ku dan mengucap “Assalamuallaikum”
“waallaikumsalam warahmatullah hiwa barokatu” ucap serentak teman-teman kelasku yang semuanya beragama islam
Aku melihat tingkah laku teman-teman perempuanku mulai merapikan rambutnya, duduk tenang dan terpaku melihat depan atau lebih tepatnya pada Pak Yoze. Aku terkadang ingin tertawa di kelas pada saat-saat seperti ini, tapi sayangnya aku hanya bisa tersenyum sendiri. Pelajaran dimulai Pak Yoze menerangkan tentang paragraf induktif dan deduktif dan setelah itu anak-anak di beri tugas untuk membuat paragraf induktif atau deduktif dan 5 anak yang berani untuk maju kedepan.
Di sela-sela aku dengan teman sekelas ku mengerjakan tugas itu, ketua kelas ku Heqy menyampaikan pengumuman.
“dalam rangka Go Green My School, maka besok kamis tanggal 16 September 2011 SMA ADS mengadakan penghijauan di sekolah masing-masing. Dan setiap kelas ikut berpartisipasi dalam acara tersebut dan setiap kelas membawa bibit bunga apa saja kurang lebih 2. Ada yang ditanyakan?” papar Heqy
“yang bawa bibit bunganya itu siapa?” tanyaku
“disini saya tanyakan ada yang mau membawa bibit bunganya?” Heqy
“Zikke saja kurang satu apa ada lagi?”
“aku aja” aku menawarkan diri karena aku ingin menanam bunga di sekolah tercinta ku ini.
“besok kamis ada pelajaran tidak?” tanya Zikke
“untuk besok (diam sebentar). Tidak ada kegiatan belajar mengajar” ucap Heqy
Sontak membuat ramai kelas ku, kami semua bilang “horay” liburan memang sangat di inginkan oleh anak sekolah.
“sudah sudah kalian itu kaya gag tau liburan aja” ucap Pak Yoze
Sikap Pak Yoze tidak seperti guru, maksudku Pak Yoze itu berjiwa muda banget mungkin karena memang umurnya masih muda sekitar di bawah 30 dan belum menikah. Itu salah satu daya pikat nya  Sebenarnya Pak Yoze merasakan jika dirinya banyak di sukai oleh anak-anak didik nya di SMA ADS ini, dan itu membuatnya semakin sombong dan sok cool sekali di sekolahku. Itulah mengapa aku tidak seberapa suka kepadanya, justru aku sering cuek saat pelajarannya. Pernah saat itu, aku mencoba melihat wajah Pak Yoze lalu Pak Yoze membuang muka dan kedua bola matanya mengarah ke lain tempat. Apa Pak Yoze sedang melihat ku,dan saat aku melihatnya balik tapi Pak Yoze malah memutar bola matanya.
“aku tersenyum maklum Pak kami ini murid-murid yang selalu ingin liburan terus” ucap salah satu teman kelas ku, namanya Rixo. Dia adalah salah satu teman kelasku yang lucu sekali.
“ya sudah jika begitu kalian lanjutkan membuat paragraf deduktif atau induktif 15 menit lagi maju” ucap Pak Yoze
Untuk kali ini ada 2 orang yang di pilih oleh Pak Yoze maju dan membacakan paragraf yang telah dibuatnya. Pak Yoze memilih Gewa dan Rixo, untuk 3 anak lainnya Eity, Loni, dan Cifania. Tiga teman perempuanku itu yang selalu mencari perhatian kepada Pak Yoze jadi tak heran jika mereka sering tampil.
Setelah pelajaran Pak Yoze berakhir, berganti dengan pelajaran terakhir yaitu PKN tapi setelah 10 menit menunggu ternyata gurunya tidak bisa mengajar dan pelajaran terakhir kita bebas. Aku dengan teman-teman sekelas ku membuat lucu-lucu, ketua kelas ku Haqy dia jagonya membuat teman-teman sekelas tertawa tanpa henti, tak lupa adaa juga temanku Rixo yang selalu kompak membuat berbagai canda tawa di kelas ku menambah semakin lucu. Kelas ku ini kompak sekali, apalagi saat bercanda dan banyak banget dah yang jago bikin seisi kelas ketawa sampai hilang semua pikiran suntuk. Justru pada pelajaran Ekonomi itu, satu jam pelajaran hampir untuk bercanda tetapi hanya sedikit untuk belajarnya.
“rek(teman-teman) besok pakai baju OR ya dan tidak perlu bawa pelajaran, oke” Haqi berbicara di depan kelas sebelum pulang sekolah
“oke beres” teman-teman kelas respon .
Keesokan harinya di sekolah, SMA ADS berbaju OR. Hari ini lebih ke acara bersih-bersih sekolah. Tetapi ada juga yang malas melakukan kegiatan seperti ini tapi aku dan teman-teman dekatku sangat bersemangat sekali untuk membersihkan sekolahku karena aku rasa jika sekolah kita bersih kan enak untuk di pandang, lingkungan juga asri pokoknya aku suka lah jika semua bersih. Sudah tidak ada perasaan jijik saat membersihkan ini semua. Kegiatan ini juga di ikuti oleh guru-guru SMA ADS. Jadi semua yang berada di kawasan SMA ADS berperan ikut serta. Tak lupa sekolah mendokumentasikan kegiatan seperti ini, Pak Alex yang sering menjadi tukang foto untuk acara sekolah tak kecuali acara “Go Green My School”. 
Kebersamaan gotong-royong terlihat jelas saat acara “Go Green My School” kita bersama-sama menjaga bumi dengan melakukan hal sekecil apapun ya contohnya seperti ini gotong-royong membersihkan sekolah. Acara intinya yaitu menanam tanaman, sekolah sudah menyiapkan lahan khusus untuk murid-murid SMA ADS menanam tanaman bunga yaitu di halaman tengah sekolah yang sudah banyak pot-pot bunga. Ada aku, Yesy, Nesay dan Zikke segara menanam bibit yang ku bawa dengan Zikke. Pada saat aku menanamnya aku berkata “semoga dapat bermanfaat buat sekolahku dan semoga tumbuh subur” dan di balas kompak dengan Yesy dan Nesay “Amin” dan kami semua tertawa bahagia.
Setelah lelah gotong-royong, tepatnya pukul 10.00 kami semua dipulangkan oleh sekolah. Kegiatan seperti ini seharusnya menjadi agenda rutin sekolahku agar menjaga lingkungan bersih, indah, dan membuat bumi kita tetap terjaga.

 

Jumat, 18 November 2011

Menjadi apa yang ku mau “It’s Me, Uki!”


           Sebut saja Uki seorang perempuan yang kerap disapa oleh teman-temannya Uki si tomboy. Uki di anggap oleh teman-temannya tomboy karena gaya berpakaiannya, bicara seperti seorang anak laki-laki. Tidak hanya di lingkungan teman-temannya Uki, di keluargapun Uki juga berprilaku tomboy. Meskipun Uki bersikap tomboy tetapi Uki tidak terpengaruh kepada hal-hal yang negatif seperti memakai narkoba, minum ber alkohol.
          Uki berubah menjadi seorang cewek tomboy karena sejak kecil Uki sangat dekat dengan sang Papa. Setiap akhir pekan, Papa Uki selalu mengajak Uki jalan-jalan untuk memancing di sungai, latihan memanah dan kegiatan seperti dilakukan seorang laki-laki. Bahkan terkadang Uki ikut ke tempat Papanya mengajar karate, bahkan setiap kali genting yang bocor Uki tak segan-segan naik dan memperbaikinya. Mungkin karena kedekatan dengan sang Papa maka membuat Uki sulit bersikap lemah lembut seperti layaknya perempuan.
          Uki memiliki keluarga yang lengkap yaitu ayah,mama,kakaknya yang bernama Vika dan yang terakhir Uki. Kak Vika sangat berbeda jauh dengan Uki. Kakaknya adalah seorang perempuan yang feminim dan bekerja sebagai desainer kebaya dan busana yang bercorak b
vhatik. Kak Vika juga sering pergi ke luar negeri untuk belajar desainer seperti Moscow, London,San Francisco, Rio de Jeneiro.
          Dengan masih terasa berat membuka matanya. Uki merenggangkan tangan dan seluruh badannya ditempat tidur. Uki bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi. Setelah berganti pakaian sekolah Uki memasangkan jam tangan ripcult tanpa ia sadari bahwa jam pukul .06.15. Uki berlari ke bawah dan menuju meja makan dan melahap selapis roti slai blueberry.
          ” ma Uki berangkat sekolah dulu ” ucap Uki yang mengunyah makanan di mulutnya
          ” Uki minum dulu susunya ”
          ” gag bisa ma, Uki ke buru-buru. Uki berangkat dulu. Assalamuallaikum !”
          ” wallaikumsalam. Ati-ati nak !” wajah mama yang khawatir dengan Uki
          Uki mencium tangan mamanya dan segera berangkat sekolah. Uki yang gelisah takut telat saat sedang menggendarai sepeda montor tak henti-hentinya Uki melirik jam tangannya.
          ” pak tunggu bentar  ” Uki yang dari jauh melihat gerbang sekolah yang segera tertutup
          ” ayo cepat-cepat. Eh ternyata Uki to, telat lagi ” ucap pak satpam
          ” hehehe makasih ya pak J
          Uki memarkirkan sepeda montornya dan berlari secepatnya menuju kelas. Tidak ada murid di luar kelas kecuali Uki. Hentak kaki Uki memelan ketika bertemu dengan Bu. Ikha. Bu. Ikha adalah guru penggajar metematika dan sebagai walikelas Uki. Wajah Uki yang sangat ketakutan dan akhirnya membranikan diri untuk menyapa Bu. Ikha.
          ” selamat pagi bu ”
          ” pagi Uki, apa kamu telat lagi? ”
          ” gag kok buk saya belum telat buktinya belum berdoa ”
          ” iya memang bel berdoa tetapi bel tanda masuk sudah berbunyi ”
          ” oooo.... saya juga dengar buk, tapi saya pada bel masuk berada di parkiran montor buk karena ...(sambil mencari alasan) kunci saya tertinggal buk J
          Bu. Ikha hanya menatap Uki dengan raut muka yang penuh tanda tanya.
          ” oke, hari ini kamu lolos tapi jangan ulangi lagi perbuatan kamu seperti ini atau saya bisa merubah nilai kamu menjadi C. Yauda sana pergi kekelas. ”
          ” baik bu terima kasih”
          Uki menghela nafas panjang dan berjalan menuju kelas dan beruntungnya guru pengajar dikelas belum datang. Uki melempar tasnya ke bangku dan menduduki kursi.
          ” telat lagi, kenapa loe habis kena guru ?” tanya Tika teman sebangku Uki
          ” iya ne telat melulu loe. Untung aja Bu. Ratih belum dateng!” teman Uki yang satunya Mira
          ” iya ne telat. Kena Bu. Ikha pula apes gua ” ucap Uki yang nafasnya tak karuan
          ” Bu. Ikha kok loe bisa lolos? ” Mira
          ” ketemu Bu Ikha ? jangan bikin gara-gara sama guru itu ki loe lupa Bu.Ikha gag segan-segan kasi nilai C buat loe kalau kelakuan mu kaya gini ” tika yang menjelaskan panjang lebar kepada Uki tapi wajah Uki yang masih bersikap i don’t care
          ” hah kalau lolos dari Bu.Ikha masalah gmpang. Uda gag usa bahas Bu.Ikha males gua, bad mood ”
          ” mangkannya jangan telat UKI ” Tika membesarkan suaranya
          ” udah-udah Bu.Ratih udah dateng tu.” mira
          Pelajaran Sosiologi di mulai di kelas Uki. Uki memiliki 2 teman dekat yaitu Tika dan Mira. Sifat mereka tidak tomboy seperti Uki, mereka sudah menggenal Uki sejak di bangku SMP hingga sekarang mereka dipertemukan kembali.
          Bel pulang sekolah berbunyi 3 kali, dan Uki langsung pulang ke rumah tidak pergi kelain tempat karena kakak Uki yang baru pulang kerumah. Uki di beri kabar ini dari mamanya yang sms ke hape Uki.
          “ Uki pulang ( suara lantang ) ma haus ne tadi panas banget “
          “ ada minum di kulkas, kamu ambil dewe “
          “ ma, mbak Vika mana ?”
          “ ada di kamarmu, lagi bersih-bersih “
          Uki berlari ke atas ke kamarnya dan melihat kakaknya yang sedang menata kamar Uki yang seperti kapal pecah.
          ” mbak Vik ” sebut Uki yang sembari memeluk kakaknya
          ” hih apaaan ne ? kamu kangen ya ? ”
          ” iya kangen banget, ada apa mbak tumben ke rumah ?”
          ” ye, emangnya gag boleh pulang ke rumah ?”
          ” kan biasanya mbak Vika jarang pulang soalnya sok sibuk, hehehehe”
          ”aku ada oleh-oleh tu, di tas di atas kasur ”
          ” apaan ? bagus kah ?
          ” ya moga-moga kamu suka ”
          Uki yang penasaran membuka isi tas oleh-oleh dari mbak Vika. Uki kaget melihatnya. Wajah Uki berubah menjadi shock dan murung . ada sebuah lipgloss berwarna pink lucu dan satu set kosmetik untuk remaja putri dan rok pendek berwarna biru jeans dan satu stel keaya motif renda yang berwarna pastel lembut. Kak Vika tau bahwa Uki akan shock setelah melihat oleh-oleh ini.
          ” kata mama kamu mau ada kegitan sumpah pemuda. Kakak bawain kamu kebaya, bagus kan ?”
          Uki tak berkomentar. Ia hanya merasa geli saat membayangkan kebaya itu dipakinya pada saat perayaan sumpah pemuda. Uki mengambil rok dan melihatnya dengan lekat-lekat.
          ” sekaang ABG cewek gandrung sama rok ini. Rok ini mbak beli di Rio d Jeneiro jadi ini import. Mbak pingin kamu pakai rok ini biar jadi trend-senter”
          Uki tau bahwa mbak Vik pasti membawa oleh-oleh kecantikan dan semacamnya dan ternyata tebakan Uki tak salah. Muka Uki yang semakin menunjukkan wajah yang marah dan tidak suka jika memakai rok atau yang selalu feminim.
          ” kenapa ki wajahmu? Kamu gag suka ya mbak belikan oleh-oleh ini ?”

          Uki tak menjawab pertanyaan dari mbak Vika. Uki masih memasang wajah marah
          ” uki adekku sayang, mbak sama mama pengen sekali. Ayola sekali ini saja kamu nyenengin hatinya mbak Vika sama mama ” pinta mbak Vika yang kehabisan cara membujuk Uki untuk memakai rok dan mencoba merubah penampilannya menjadi feminim.
          Mbak Vika menghempaskan dirinya ke sofa dan meraih remote tv dan menekan tanda power, tak beberapa lama setelah mbak Vika menonton tv Uki luluh. Dan dia duduk di sebelah mbak Vika
          ” mbak kenapa sih cewek harus dandan? Padahal kalau gag dandan yang namanya cewek tu pasti cantik.” Uki melanjutkan pertanyaannnya ke mbak Vika
          ” Uki gag mau dandan kalu ujung-ujungnya untuk menarik perhatian cowok. Selama ini teman-teman Uki yang cewe banyak beli pemutih, pelembab,lipgloss,bedak dll karena mereka pingin cowok gebetan mereka ngelirik mereka. Dan Uki belum pernah liat teman Uki yang mempercantik diri untuk dirinya sendiri. Uki yakin, mbak Vika juga melakukan kaya mereka biar mas Nova gag ninggalin mbak kan ?”
          Mbak Vika yang kaget dengan perkataan Uki teatpi mbak Vika masih belum menjawab pertanyaan yang Uki berikan malah mbak Vika senyum masam.
          ” mbak Uki bukanya phobia sama rok, kosmetik seperti mbak dan mama pikirkan. Jadi mbak sama mama gag usah bawa Uki ke psikiater. Uki gag suka pakek rok itu ribet, gag praktis. Uki gag ngrasa bebas aja kalau pake rok. Dn kalau pakai rok terkesan lemah banget beda kalau pakai celana bisa bebas gerek. Uki juga ngrasa kalau cewe yang pakai rok pendek itu sering di usilin sama cowok dan bisa-bisa timbul pemerkosaan. Uki gag mau di perkosa mbak ”
          ” Uki (sentak mbak Vika ) cowo ngusilin cewe pasti ada alesannya kalau cewe itu kecentilsn, kegenitan pasti mereka nglakukan perbuatan itu”
          ” tapi menurut Uki semua cewe itu kecentilan kalau di pandangin sama cowo pokoknya Uki gag suka jadi sok feminim!” sentak Uki yang marah
          Dengan marah Uki menyuruh kak Vika keluar dari kamarnya. Kak Vika menuruti kata-kata adiknya. Kak Vika menghampiri Mama yang berada di taman belakang rumah.
          ” ma Vika udah susah bilangin adek ”
          ” yang sabar Vika kalau bicara sama adekmu itu, dia memang gag bisa dikerasin jadi kamu ngomongnya yang kalem sama dia ”
          ” udah pelan ma sampai sabar banget. Tapi sampai kapan ma Uki bisa berubah ? ”
          ” sampai dia ngerti kalai perempuan itu harus feminim, bicara lagi lah sama adekmu beri tau yang kalem ya ”
          ” iya ma, aku cobak lagi lebih sabar ”
          Pagi hari sebelum Uki pergi ke sekolah kak Vika membangunkan Uki yang masih tertidur di kamar.
          “ adek, bangun yuk. Udah waktunya sekolah “
          “ hemmm.. iya bentar masih ngantuk. Ayola 5 menit lagi ”
          ” kalau kamu telat kakak gag ikut-ikutan lo ya ”
          Uki teringat kata-kata Bu.Ikha yang menyeramkan, akhirnya Uki menuju kamar mandi.Uki berjalan menuju meja makan dan keluarga lengkap Uki mengumpul dan makan pagi bersama.
          ” Uki berangkat dulu semuanya. Assalamuallaikum ”
          ” wassalamuallaikum ” jawab semuany
          Di sekolah Uki terlihat murung sehingga kedua temannya bingung melihat Uki yang murung. Bel istirahat berbunyi tetapi Uki tak pergi ke kantin ia hanya berdiam diri di kelasnya.
          ” Uki kenapa ? ada masalah apa? ” Tika
          ” gag ad apa-apa kok, hanya lagi galau sama kata-katanya kakakku kemarin ”
          ” emang ada apa  ? cerita dong, mungkin aku sama Tika bisa bantu masalahmu kan kita teman ki ” ucap Mira yang tak tega melihat temannya seperti itu
          Uki bercerita panjang lebar kepada ke-2 temannya tersebut. Mereka memberikan saran yang berbeda-beda. Dan sampai akhirnya Uki menyadari arti saran dari ke-2 temannya.
          Uki tampak lesu setelah pulang sekolah, saat masuk ke dalam rumah mama melihat raut muka Uki.
          ” Uki sayang, ada apa kamu kok murung banget ? cerita dong sama mama ”
          ” hem (senyum pahit) gag apa-apa ma. Uki mau ke kamar dulu ”
          ” Uki kamu gag mau makan siang dulu sayang ? ”
          ” nanti aja ma ”
          Langkah kaki Uki lesu tak bersemangat berjalan ke kamarnya. Uki menutuppintu kamar dengan pelan dan menganti pakaian tanpa apa yang harus dia lakukan Uki merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memandangu langit-langit kamarnya. Uki terus memikirkan tanpa henti, gelisah, bimbang, galau hanya Uki rasakan.
          ” apa yang mesti aku lakukan ? ” geram Uki sendiri di kamar
          ” aku gag pernah galau kaya gini. Yang dibilang sama Mira emang bener sih tapi.. sulit buat aku lakukan. OMG aku mesti gimana ? ”
          ” perubahan itu harus ki kalau kamu bener-bener sayang sama mereka buat deh mereka bangga sama kamu dan tunjukkan kalau kamu itu bisa berubah. Dan aku yakin mereka nyuruh kamu berubah pasti ada alasan yang baik buat kamu. Tapi sekarang hak kamu buat milih ” Uki yang teringat perkataan Mira yang memberikan saran untuknya.
          Perayaan hari sumpah pemuda akan segera dilaksanakan Uki tak terlihat bingung mengenakan busana apa yang di kenakan esok karena ..
          ” mbak besok kan acara sumpah pemuda dan itu acara sekolah dan sekolah gag keberatan kalau murid-muridnya berias diri ”
          ” so, kenapa ki ? ”
          ” aku pingin kakak yang .. ” sambil mengigit bibirnya
          ” apa ? ” kak Vika yang sibuk membaca majalah yang tak terlalu mendengarkan perkataan Uki
          ” hih kakak jangan baca terus, dengerin Uki bentar. Serius ne ! ”
          ” bawel amet. Apaan sih ayo cepet ngomong ”
          ” kak besok pas hari sumpah pemuda Uki mau .. mau pake baju kebaya oleh-oleh kakak yang waktu itu dan satu lagi Uki mau kakak yang dandani Uki tappii jangan norak make up nya. ”
          ” hah beneran dek ? hih makasih banget (memeluk adiknya) oke- oke kakak akana dandani kamu secantik mungkin ”
          ” Uki mau berubah yang kakak dan mama inginkan.tapi Uki gag  mau kaya cewek-cewek yang sok cantik,imut,genit,kecentilan apalah. Pokoknya Uki mau jadi diri sendiri meskipun Uki udah gag tomboy .”
          ” baguslah kalau kamu sadar. Hih mbak seneng banget. ”
          Kak vika memberitahu tentang hal gembira dengan mama, mama yang bangga dengan keputusan Uki.
          Ke esokan harinya pada hari dumpah pemuda kak Vika mendandani Uki dengan gaya seperti anak muda  jaman sekarang dengan make up yang natural dan Uki melihat ke cermin setelah kak Vika merias dirinya. Ia melihat dirinya cantik. Uki di antar oleh kak Vika menuju sekolahnya. Sesampainya teman-teman Uki sangat kaget melihat perubahan itu begitu juga dengan Mira dan Tika.
          Uki menyadari arti saran tersebut dan ia mencoba menjalani dirinya yang feminim selamanya. 

THE END 

Rabu, 09 November 2011

gundah hati


Perih hati ini
Bagi tak ada kata untuk ku ungkapkan
Hanya tangis ku yang terlihat di wajahku dikala ini
Hanya air mataku yang menetes perlahan melalui mataku
Kau tak pernah tau apa-apa
Kau tak pernah sadar membuatku menangis
Hingga tak tau berapa kali aku menangisi karena hal ini

Menahan perih ini
Menahan dan hanya menahan
Tak ada gunanya aku melakukan perubahan
Aku hanya selalu kau pandang sebagai
ORANG YANG SELALU SALAH
Apa guna aku berubah demi hal yang tak ada gunanya

Aku sering menganggap diriku selalu tak menerima keadaan
Mungkin sama seperti yang kau pikirkan
Kau sangat salah , sangat amat salah
Kau tak pernah tau menggapa aku menggatakan salah
Aku mencoba setegar dihadapanmu
Menahan amarahku yang selama ini
Mencoba sabar,  dan meredam saat emosiku di puncak
Tapi kau tak pernah tau aku menangis hingga ....

Hentikan ..
Itu lembaran lama
Aku mencoba untuk berubah
Tak ada air mata lagi untukmu
Tapi salah
Aku masih bisa meneteskan air mataku saat perubahan itu terjadi
Hingga kapan ?
Kapan air mataku berhenti menetes setiap hal ini terjadi ?
Katakan kapan ?

Aku sudah lelah
Ya ALLAH
Apa yang harus kulakukan ?
Aku tak berdaya lagi
Akhiri cobaan ini
Ya ALLAH

my story